
Jan
Oleh, Tidak diketahui
Banyuwangi Hijau: Model Inovasi Pengelolaan Sampah untuk Smart City
Banyuwangi, 30 Januari 2025 – Banyuwangi Hijau terus memperkuat posisinya sebagai model inovatif dalam pengelolaan sampah yang mendukung transformasi Banyuwangi menjadi Smart City. Program ini tidak hanya berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), tetapi juga mengintegrasikan teknologi dalam setiap aspek pengelolaan sampah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan publik.
Pada fase pertama implementasi Banyuwangi Hijau, TPS Balak dibangun untuk melayani 44 desa di 6 kecamatan. Hingga saat ini, lebih dari 60% dari target tersebut telah tercapai. Sejak diluncurkan pada Agustus 2023, TPS Balak telah mengelola lebih dari 3.000 ton sampah dengan kapasitas harian mencapai 84 ton. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan sampah dapat mengoptimalkan pengurangan timbulan sampah di Banyuwangi.
Dalam upaya membangun kota yang lebih cerdas (Smart City) dan berkelanjutan, Banyuwangi Hijau menerapkan sistem pencatatan data berbasis teknologi. Sistem ini memungkinkan pemantauan secara real-time terhadap proses pengumpulan, pengolahan, dan distribusi sampah. Dengan data yang akurat dan terintegrasi, pemerintah daerah dapat mengambil keputusan berbasis bukti untuk meningkatkan layanan pengelolaan sampah dan mempercepat transformasi Banyuwangi menjadi kota pintar.
Selain itu, program ini juga menekankan pemberdayaan masyarakat melalui penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar 4. Hingga saat ini, sekitar 66% rumah tangga di desa-desa yang terlibat telah menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Kesadaran masyarakat yang terus meningkat mencerminkan perubahan perilaku yang berkelanjutan dalam mendukung sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan efisien.
Dengan dibangunnya TPS Balak, tempat ini menjadi model pengelolaan sampah di Kabupaten Banyuwangi dan acuan bagi kabupaten lain serta berbagai organisasi. TPS Balak sering dikunjungi oleh perwakilan kabupaten lain di Indonesia, kementerian, organisasi, jurnalis, dan lembaga pendidikan untuk mempelajari sistem pengelolaan sampah yang diterapkan.
Banyuwangi Hijau menjadi contoh nyata bagaimana inovasi teknologi dapat mendorong keberlanjutan lingkungan dan pembangunan Smart City. Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta, program ini tidak hanya berkontribusi pada pengelolaan sampah yang lebih baik, tetapi juga membuka peluang replikasi di daerah lain. Keberhasilan ini semakin memperkuat Banyuwangi sebagai pionir dalam pengelolaan sampah berbasis teknologi, mendukung visi kota pintar yang berkelanjutan, dan berkontribusi pada pembangunan lingkungan yang lebih bersih dan sehat di tingkat lokal maupun nasional.
Artikel Lainnya
