Oct
Oleh, Tidak diketahui
Tosa Keliling "Tosling": Upaya Kreatif untuk Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Layanan Pengelolaan Sampah
Dalam menghadapi tantangan pengelolaan sampah yang semakin kompleks, Banyuwangi Hijau (yang merupakan perluasan dari Project STOP Muncar) kegiatan menambah upaya kampanye dengan Tosa Keliling ”Tosling”. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu pengelolaan sampah yang aman dan menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam layanan pengelolaan sampah.
Dengan pendekatan yang segar dan inovatif, Kegiatan Tosling menghadirkan kampanye pengelolaan sampah yang berbeda dari biasanya dan dirancang agar lebih menarik serta mudah diterima oleh masyarakat. Melalui metode yang inovatif, Tosling menggunakan kendaraan Tosa Keliling untuk menjangkau langsung masyarakat terutama mereka yang belum memiliki akses layanan sampah. Dengan cara ini, program ini tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang aman , tetapi juga mengajak lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam layanan pengelolaan sampah. mendorong
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), Kabupaten Banyuwangi menghasilkan lebih dari 1.000 ton sampah per hari, atau lebih dari 360.000 ton per tahun. Peningkatan volume sampah ini mengakibatkan penumpukan di berbagai wilayah, terutama di lahan kosong dan sungai, yang tidak hanya merusak keindahan lingkungan tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat.
Masalah ini diperburuk oleh rendahnya kesadaran masyarakat untuk berlangganan layanan pengelolaan sampah dan praktik pemilahan yang belum diterapkan dengan baik di tingkat rumah tangga. Hal ini menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih aktif untuk mengedukasi dan mendorong masyarakat berpartisipasi dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Upaya Melalui Tosa Keliling (Tosling)
Tosling, yang merupakan bagian dari kampanye program Banyuwangi Hijau, dirancang untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya layanan sampah dan pemilahan sampah dari sumbernya. Melalui kegiatan ini, tim Banyuwangi Hijau didukung oleh Pemerintah Desa, Puskesmas, dan UPT Persampahan, melakukan kunjungan langsung ke berbagai desa, memberikan informasi yang mudah dipahami mengenai isu sampah, dan mengajak warga untuk melanggan layanan pengelolaan sampah yang tersedia.
Kegiatan Tosling juga melibatkan interaksi langsung dan aktif dengan masyarakat, termasuk sesi tanya jawab serta pembagian informasi melalui cara yang edukatif. Dengan pendekatan yang ramah dan partisipatif, program ini bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan peran masing-masing individu dalam pengelolaan sampah.
Hasil dan Dampak
Sejak peluncurannya, Tosa Keliling sebagai salah satu dari kegiatan kampanye penyadaran isu sampah dari program Banyuwangi Hijau telah berhasil menjangkau berbagai kalangan masyarakat di beberapa wilayah di Kabupaten Banyuwangi. Keterlibatan masyarakat dalam layanan pengelolaan sampah menunjukkan peningkatan, dengan data terbaru (tanggal 29 Oktober 2024) menunjukkan bahwa TPS Balak kini melayani lebih dari 8.000 rumah dari 24 desa sejak beroperasi pada September 2024.
Melalui Program Banyuwangi Hijau, saat ini TPS Balak telah berhasil melayani sedikitnya 27.553 populasi dan mengumpulkan lebih dari 2.500 ton sampah, yang jika tidak dikelola dengan aman, akan bocor ke lingkungan. Melalui kegiatan kampanye seperti Tosling serta upaya-upaya lainnya, diharapkan kesadaran masyarakat akan terus meningkat dan lebih banyak warga yang mau berpartisipasi dalam program pengelolaan sampah di daerah mereka.
Tosling bukan hanya sekadar kampanye, tetapi merupakan langkah strategis untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah. Dengan meningkatnya kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan pengelolaan sampah di Kabupaten Banyuwangi dapat dilakukan secara efektif dan berkelanjutan. Mari bersama-sama kita dukung program ini untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat!